Malamku kini sendu, tanpa baiatmu
lantunan suara bising menggelegar kian
merdu.
Huruf-huruf gelisah berdatangan
Hingga terangkai sebuah bahasa
Bagaimana bisa hatiku bergerimis?
Suara cicak berulang kali mengacaukan
detak jantung dan fikiran sunyiku.
Ketenangan pun tergoyah
Hingga senyum terasa perih saat ditanam
Malam ini terlalu terang untuk kujajaki.
Aku ingin memadamkan Rembulan
Agar kelam tak lagi terang
Hitam pudar.
Bahkan, Sebatang Lilin tidaklah cukup
menerangi
Seperti warna darah Remang keputihan,
semakin tidak berarti
Derap langkah, pijakan kaki spontan membeku
Hilang dalam hayal penuh rindu
Aku tetap membisu, gerakku tidak lagi
nyata
Hanya bayangan
Aku bukanlah sunyi, juga bukan kerinduan
Tapi...
Aku adalah senja yang nyaris tenggelam
Di penghujung malamMu
Perum Gria Mancar Percay Blok D 10.
Sabtu, 18 Januari 2014. 02:18 Wib.
Kelihatannya rindu berat, taretan yang satu ini...
BalasHapusKelihatannya rindu berat, taretan yang satu ini...
BalasHapus