Kamis, 02 Januari 2014

Presma Miliki Peran Strategis bagi Kemajuan Unipdu



Peterongan, JOMBANGKITA – Pemilihan Presma, Momentum Pertahankan Unipdu sebagai Kampus yang
Kampus Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) akan menggelar pemilu raya untuk memilih presiden mahasiswa (Presma), Sabtu (29/12/2013). Pesta demokrasi ini menjadi momentum strategis dalam upaya meningkatkan daya saing dan kepercayaan masyarakat kepada kampus ini.

Setidaknya hal ini yang disampaikan Luthfi Riadi, salah seorang kandidat Presma Unipdu kapada JeKa. “Kampus ini telah mendapat kepercayaan banyak kalangan termasuk instansi pemerintah, masyarakat yang mempercayakan studi di kampus ini, bahkan sejumlah lembaga dari luar yang meminta untutk bekerjasama,” katanya (25/12/203).

Bahkan saat Kongres keempat yang juga diadakan di Unipdu yakni tahun 2012 lalu, kampus ini dipercaya sebagai Ketua Presidium Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Peguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Nusantara. “Keperayaan itu tentu tidak datang dengan tiba-tiba, melainkan ada kerja kongkrit dari para aktifis kampus sehingga memperayakan jabatan itu kepada kami,” kata laki-laki kelahiran Bondowoso 12 April 1994 ini.

Karena itu, kepecayaan dari sejumlah kampus berlatarbelakang NU seluruh Indonsia itu tentu harus dipertahankan tentunya dengan sejumlah prestasi yang mampu meningkatkan daya tawar kampus dengan sejumlah perguruan tinggi yang ada.

“Posisi Presma menjadi wahana untuk mensinergikan kelebihan yang telah dimiliki kampus untuk terus memunculkan kiprah Unipdu,” ungkapnya. Karenanya, siapa saja yang nantinya terpilih sebagai Presma, memiliki kewajiban untuk mengangkat kebesaran dan prestasi yang telah ditorehkan kampus yang berada di lingkungan Pesantren Darul Ulum Peterongan ini.

Dengan nilai strategis yang dimiliki Unipdu dan pada saat yang sama juga sebagai Presidium Nasional BEM PTNU, maka keberadaan Presma menjadi sangat penting untuk menyuarakan sejumlah pemikiran yang progresif dalam upaya berkontribusi bagi kemajuan pesantren, kampus serta wacana yang lain.

Terkait dengan upaya pemerintah yang berkonsentrasi untuk meningkatkan karakter siswa khususnya mereka yang masih menempuh pendidikan di tingkat menengah dan atas, Luthfi memiliki formula. “Kalau memang akan memperkuat karakter, maka langkah mendesak adalah dengan menambahkan materi keagamaan pada kegiatan belajar mengajat,” kata mahasiswa Hukum Keluarga Muslim Fakultas Syariah ini.

Mantan Ketua Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Fakultas Agama Islam Unipdu tahun 2012-2013 ini memandang, dari materi keagamaan maka akan muncul karakter perbaikan seperti yang diharapkan. “Bagaimana bisa mnumbuhkan karakter yang baik, bila asupan materi yakni pesan keagamaan ternyata jam pertemuannya semakin dibatasi,” terangnya.

Khusus untuk internal kampus, pegiat di English Trainer Alifia Instituto, Akademi Pelayaran Niaga Indonesia Semarang ini juga sangat berharap agar ada perbaikan dan peningkatan aprsiasi terhadap sistem organisasi kmahasisaaan di Unipdu. “Ini sebagai bentuk respon dan tanggungjawab kita kepada masyarakat dan berbagai kalangan yang telah bekerjasama dengan kita,” katanya. “Bila sistem organisasi kemahasiswaan semakin kondusif, maka ini akan menjadi kekuatan penopang bagi peningkatan kualitas kampus,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

blogger templates | Habib Kerrong